Minggu, 24 April 2016

Astarfirullah...Subhanallah

25 APR, 2016

Astaghfirullah...Astaghfirullah...Wa atuubu IlaiK Ya Alloh....!!! Ampuni hamba Ya Alloh.. | Blog-KumpulanInformasi

Suatu hari saya bersenggolan dengan seseorang yang tidak saya kenal. “Oh, maafkan saya,” reaksi spontan saya. Ia juga berkata: “Maafkan saya juga.” Orang itu dan saya berlaku sangat sopan. Kami pun berpisah dan mengucapkan salam.
Namun cerita jadi lain, begitu sampai di rumah. Pada hari itu juga, saat saya sedang menelphone salah satu kolega terbaik saya, dengan bahasa sangat lembut dan santun untuk meraih simpati kolega saya itu, tiba2 anak lelaki saya berdiri diam-diam di belakang saya. Saat saya berbalik,
hampir saja membuatnya jatuh. "Minggir!!! Main sana, ganggu saja!!!" teriak saya dengan marah. Ia pun pergi dengan hati hancur dan merajuk.
Saat saya berbaring di tempat tidur malam itu, dengan halus, Tuhan berbisik, "Akan kusuruh malaikat menyabut nyawamu dan mengambil hidupmu sekarang, namun sebelumnya, aku akan izinkan kau melihat lorong waktu sesudah kematianmu. Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan. Tetapi dengan anak yang engkau kasihi, engkau perlakukan dengan sewenang-wenang, akan kuberi lihat setelah kematianmu hari ini, bagaimana keadaan atasanmu, kolegamu, sahabat dunia mayamu, serta keadaan keluargamu"
Lalu aku pun melihat, hari itu saat jenazahku masih diletakkan di ruang keluarga, hanya satu orang sahabat dunia mayaku yg datang, selebihnya hanya mendoakan lewat grup, bahkan jg ada yg tdk komentar apapun atas kepergianku, dan ada yg hanya menulis 3 huruf singkat, 'RIP'.
Lalu teman-temanku sekantor, hampir semua datang, sekejap melihat jenazahku, lalu mereka asik foto-foto dan mengobrol, bahkan ada yg asik membicarakan aibku sambil tersenyum-senyum. Bos yg aku hormati, hanya datang sebentar, melihat jenazahku dalam hitungan menit langsung pulang. Dan kolegaku, tidak ada satupun dari mereka yang aku lihat.
Lalu kulihat anak-anakku menangis dipangkuan istriku, yang kecil berusaha menggapai2 jenazahku meminta aku bangun, namun istriku menghalaunya. istriku pingsan berkali-kali, aku tidak pernah melihat dia sekacau itu. Lalu aku teringat betapa sering aku acuhkan panggilannya yg mengajakku mengobrol, aku selalu sibuk dengan hpku, dengan kolega2 dan teman2 dunia mayaku, lalu aku lihat anak2ku.. Sering kuhardik dan kubentak mereka saat aku sedang asik dengan ponselku, saat mereka ribut meminta ku temani. Oh Ya Allah.. Maafkan aku.
lalu aku melihat tujuh hari sejak kematianku, teman-teman sudah melupakanku, sampai detik ini aku tidak mendengar aku mendapatkan doa mereka untukku, perusahaan telah menggantiku dengan karyawan lain, teman-teman dunia maya masih sibuk dengan lelucon2 digrup, tanpa ada yg mbahasku ataupun bersedih terhadap ketiadaanku di grup mereka.
Namun, aku melihat istriku masih pucat dan menangis, airmatanya selalu menetes saat anak2ku bertanya dimana papah mereka? Aku melihat dia begitu lunglai dan pucat, kemana gairahmu istriku?
Oh Ya Allah Maafkan aku..
Hari ke 40 sejak aku tiada.
Teman FB ku lenyap secara drastis, semua memutuskan pertemanan denganku, seolah tidak ingin lagi melihat kenanganku semasa hidup, bosku, teman2 kerja, tdk ada satupun yang mengunjungiku kekuburan ataupun sekedar mengirimkan doa.
Lalu kulihat keluargaku, istriku sudah bisa tersenyum, tapi tatapannya masih kosong, anak2 masih ribut menanyakan kapan papahnya pulang, yang paling kecil yang paling kusayang, masih selalu menungguku dijendela, menantikan aku datang.
Lalu 15 tahun berlalu.
Kulihat istriku menyiapkan makanan untuk anak2ku, sudah mulai keliatan guratan tua dan lelah diwajahnya, dia tidak pernah lupa mengingatkan anak2 bahwa ini hari jumat, jangan lupa kekuburan papah, jangan lupa berdoa setiap sholat, lalu aku membaca tulisan disecarik kertas milik putriku malam itu, dia menulis.. "Seandainya saja aku punya papah, pasti tidak akan ada laki2 yang berani tidak sopan denganku, tidak akan aku lihat mamah sakit2an mencari nafkah seorang diri buat kami, oh Ya Allah.. Kenapa Kau ambil papahku, aku butuh papahku Ya Allah.." kertas itu basah, pasti karena airmatanya..
Ya Allah maafkanlah aku..
Sampai bertahun2 anak2 dan istriku pun masih terus mendoakanku setelah sholat, agar aku selalu berbahagia diakherat sana.
Lalu seketika,, aku terbangun.. Dan terjatuh dari dipan.. Oh Ya Allah Alhamdulillah.. Ternyata aku cuma bermimpi..
Pelan-pelan aku pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya, masih aku lihat airmata disudut matanya, kasihan sekali, terlalu kencang aku menghardik mereka..
“Anakku, papah sangat menyesal karena telah berlaku kasar padamu.“Si kecilku pun terbangun dan berkata, “Oh papah, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu.”
“Anakku, aku mencintaimu juga. Aku benar-benar mencintaimu, maafkan aku anakku” Dan kupeluk anakku. Kuciumi pipi dan keningnya.
Lalu kulihat istriku tertidur, istriku yang sapaannya sering kuacuhkan, ajakannya bicara sering kali aku sengaja berpura2 tidak mendengarnya, bahkan pesan2 darinya sering aku anggap tak bermakna, maafkan aku istriku, maafkan aku.
Air mataku tak bisaku bendung lagi.
Apakah kita menyadari bahwa jika kita mati besok pagi, perusahaan di mana kita bekerja akan dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Teman2 akan melupakan kita sebagai cerita yang sudah berakhir, beberapa masih menceritakan aib2 yang tidak sengaja kita lakukan. Teman2 dunia maya pun tak pernah membahas lagi seolah, aku tidak pernah mengisi hari2 mereka sebagai badut di grup.
Lalu aku rebahkan diri disamping istriku, ponselku masih terus bergetar, berpuluh puluh notifikasi masuk menyapaku, menggelitik untuk aku buka, tapi tidak.. tidak..
Aku matikan ponselku dan aku pejamkan mata, maaf.. Bukan kalian yang akan membawaku ke surga, bukan kalian yang akan menolongku dari api neraka, tapi ini dia.. Keluargaku.. 
keluarga yang jika kita tinggalkan akan merasakan kehilangan sekali
Sumber : facebook.com

Sabtu, 23 April 2016

Sejarah Kerajaan Sambas

24 APR, 2016

Inilah Sejarah Kesultanan Sambas Kalimantan Barat !!


1.Perjalanan sejarah sambas 
Sejak tanggal 15 juli 1999,kota Sambas telah kembali bangkit menjadi ibukota Kabupaten Sambas.Sebelumnya,kotaSambas hanya menjadi ibukota kecamatan,salah satu kecamatan dalam kabupaten Daerah Tingkat II sambas yang beribukota di Singkawang (sejak tahun 1957-1999). 
Kalau kita lihat ke belakang,sejarah kesultanan Sambas,adalah sebuah kerajaan kesultanan besar di Kalimantan maupun di nusantara Indonesia.Kesultanan Sambasterkenal besar sejak sultan sambas yang pertamalSultan Muhammad Syafiuddin I (1631-1668).Kejayaan kesultanan sambas telah membesarkan nama negri Sambas,sampai pada Sultan Sambas ke-15 yaitu Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin (1931-1943).
Kerajaan Sambas sirna ketika Sultan ke-15 ini wafat karena ditangkap dan di bunuh oleh tentara pendudukan jepang tahun 1943.Kekejaman facisme jepang meruntuhkan kejayaan Sambas. Nama dan kejayaan Sambas sesungguhnya tidak hanya dimulai dari Sultan Muhammad Syafiuddin I (1631-1668). Sejak abad ke-13 masehi sudah ada kekuasaan raja-raja Sambas.Bermula dari kedatangan prajurit majapahit di Paloh.Kemudian pusat kerajaan Sambas berpindah ke kota lama di Teluk keramat.Dari kota lama berpindah ke kota bangun di sungai Sambas Besar.Dari kota bangun pindah lagi ke kota Bandir dan kemudian pindah lagi ke Lubuk Madung.Konon menurut cerita,rombongan Raden Sulaiman pernah singgah di Tebas.Mereka sempat menebas daerah ini tetapi kumudian ditinggalkan.Dinamakanlah daerah itu tebas.
  
Barulah pada masa sultan sambas ke-2 yaitu Raden Bima gelar Sultan Muhammad Tajuddin (1668-1708) pusat Kesultanan Sambas dibangun di Muara Ulakan,di pertemuan 3 sungai yaitu sungai Sambas Kecil,sungai Subah dan sungai Tebarau.Sejak tahun 1668 Kota Sambas itu meliputi daerah Pemangkat, Singkawang dan daerah Sambas sendiri , yang kaya akan emas. 
Sejak jaman pendudukan Jepang dan NICA (1942-1950),integritas Kerajaan Sambas telah sirna karena terlibat dengan pergolakan perang Dunia II.Ketika daerah Sambas atau Kalimantan Barat kembali bernaung dibawah Negara Kesatuan Repulik Indonesia pada tahun 1950, dan dibentuknya pemerintahan administrative Kabupaten Sambas, rakyat sambas sesungguhnya menuntut agar kota Sambas tetap menjadi ibukota kabupaten Sambas.Keinginan rakyat Sambas ini adalah sebagai upaya melanjutkan kembali kejayaan negri Sambas sejak pemerintahan para Sultan Sambas dari tahun 1631-1943. 
Allhamdullillah,keinginan rakyat sambas
menjadikan kota sambas sebagai ibukota Kabupaten Sambas terwujud juga sejak tanggal 15 juli 1999.Pemerintahan kabupaten Sambas berkedudukan di kota Sambas, yang telah sirna sejak tahun 1943-1999,lima puluh tahun kemudian.
2.Purba sejarah Sambas
Riwayat kerajaan dan para Sultan Sambas berdasarkan catatan tertulis dan benda peninggalan secara jelas dimulai pada awal berdirinya kesultanan islam Sambas pada awal abad ke-17.Sumber tertulis utama tentang kesultanan Sambas,adalah tulisan Sultan Muhammad Syafiuddin II berjudul “Silsilah Raja-raja Sambas” yang tertulis sendiri oleh Sultan Sambas ke-13 itu pada bulan Desember 1903.
Sumber tertulis utama dari Negara Brunai Darussalam adalah kitab “Silsilah Raja-Raja Brunai”.Sumber sejarah kesultanan Sambas berkaitan dengan kerajaan Brunai telah diterbitkan dalam tiga buah buku oleh Pusat sejarah Brunai.Ketiga buku tersebut adalah:
  1. “Tarsilah Brunai,sejarah awal dan perkembangan islam”(thn 1990).
  2. “Raja tengah, Sultan Serawak Pertama dan Terakhir”(thn 1995).
  3. “Tarsilah Brunai, Zaman kegemilangan dan Kemashuran”(thn 1997).
Didalam sejarah Raja-raja Brunai maupun Silsilah Raja-Raja Sambas, riwayat kesultana Sambas dijelaskan mulai masa Raja tengah,Raja Serawak yang selam 40 thn berada di Sukadana dan Sambas (1600-1641).Raden Sulaiman adalah putera Raja Tengah dari perkawinan Raja Tengah dgn Puteri Surya Kusuma,puteri sultan Matan/Sukadana,Sultan Muhammad Syafiuddin.Kemudian Raden Sulaiman adalah Sultan Sambas pertama: 1631-1668.
Namun Sejarah Sambas sudah bermula jauh sebelum Raden Sulaiman berkuasa.Walaupun tidak didapatkan catatan tertulis tentang purba sejarah Sambas,dari catatan kerajaan Majapahit dan Kronik-kronik Kaisar Cina,disebutkan bahwa Sambas sudah ada sejajar dengan kerajaan-kerajaan di Kalimantan,Jawa,Sumatera,Malaka dan Brunai serta Kekaisaran Cina pada abad ke-13 dan ke-14.
Masa purba sejarah Sambas dan Kalimantan masih diliputi kabut ketidakpastian karena tidak banyak data dan informasi yang diperoleh.namun daerah bagian Barat Kalimantan telah banyak dikenal oleh para pelancong dan pedagang asing dari Cina,India dan Arab sejak abad ke-10.

Cerita Rakyat Asal Penamaan Tanjung Datok

24 APR, 2016

Kisah 3 Bajak Laut Dan Asal Usul Penamaan Tanjung Datok Kalimantan Barat

Begal Informasi. - Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa.
Cerita yang saya tulis kali ini adalah sebuah cerita rakyat dari Kalimantan Barat tepatnya Kabupaten Sambas. Cara penyajian yang menarik dan penggunaan bahasa yang sederhana membuat tulisan ini pantas dibaca oleh anak-anak, orang tua, bahkan oleh para guru, dan siapa saja yang berminat pada cerita rakyat Indonesia, khususnya di Kabupaten Sambas.
Inilah cerita singkatnya....
Tanjung Datok terletak di perbatasan antara daerah Kalimantan Barat dengan daerah Serawak (Malaysia Timur sekarang). Tanjung ini dinamai Tanjung Datok, karena pada zaman dahulu di daerah ini hidup seorang tua yang sakti dan berilmu tinggi. Meskipun umurnya sudah tua dan rambut serta jenggotnya sudah memutih, tetapi ia mempunyai kekuatan dan kesaktian yang luar biasa.
Pada zaman dahulu kawasan sekitar Tanjung Datok ini tidak aman. Daerah ini merupakan sarang dari bajak laut (perompak lanun). Kapal-kapal dagang maupun penumpang yang lewat di daerah ini haruslah mempunyai pengawalan yang cukup kuat. Jika tidak, kapal-kapal tersebut pastilah menjadi mangsa para perampok itu.
Sekali peristiwa, sebuah kapal dari bajak laut dilanda angin ribut di daerah ini. Dalam keadaan sedang dilanda angin ribut, kapal itu juga terbakar dengan hebatnya. Mungkin juga karena kecerobohan dari anggota-anggota bajak laut itu sendiri. Karena musibah tersebut kapal itu tenggelam ke dasar laut. Hanya tiga orang saja dari anggota bajak laut yang selamat.
Anggota-anggota yang lainnya tenggelam bersama kapal mereka. Beberapa di antaranya menjadi mangsa ikan hiu yang mengganas di daerah itu. Ketiga anggota bajak laut yang selamat terdampar ke pantai ini, masing-masing bemama Liong, Tek Wan, dan Asui. Tetapi mereka tidaklah terdampar di tempat yang sama. Liong dan Tek Wan terdampar di daerah Serawak, sedangkan si Asui terdampar di wilayah Kerajaan Sambas - Kalimantan Barat, tidak jauh dari Gunung Poteng.
Karena merasa lapar dan haus, si Asui berjalan masuk ke hutan yang terdapat di sekitar daerah itu. la makan buah-buahan hutan yang ia dapatkan untuk mengisi perutnya yang sedang lapar. la juga memotong bambu untuk mendapatkan air tawar yang terdapat dalam ruas bambu tersebut. Kemudian berusaha untuk mendapatkan perkampungan penduduk atau pondok petani.
Akhirnya dalam keadaan letih lesu, ia mendekati gunung Poteng. Hampir mendekati puncak, tiba-tiba ia melihat ada asap api. ''Aku akan bertemu penduduk dan akan mendapat pertolongan", pikirnya. Ia berjalan mengikuti arah dari mana datangnya asap api tersebut.
Setelah ia mendekat, rupanya asap api itu keluar dari dalam sebuah gua. Gua itu cukup luas. Ia masuk ke dalam gua. Di sana ia bertemu dengan seorang tua yang rambutnya telah memutih, demikian pula jenggotnya. Orang tua itu sedang duduk di atas sebuah batu. Orang tua itu tahu akan kedatangan tamu yang tidak diundang. Tapi meskipun ia sudah mengetahui asal-usul si Asui lewat ilmunya yang tinggi, ia menyapa si Asui dengan ramahnya. Asui berbohong, dan mengatakan bahwa ia berasal dari sebuah kapal dagang yang tenggelam di perairan itu.

Orang tua itu manggut-manggut, dan berkata: "Anak muda, kalau kamu mau. tinggallah bersama Datok di sini".
"Yaaaa. Datok. saya suka." kata Asui sambil mencibirkan bibirnya memandang rendah pada datok tua itu. Tapi orang tua itu tidak hiraukan. Ia biasa-biasa saja.
Demikianlah si Asui tinggal bersama orang tua itu dalam waktu beberapa lama. Si Asui makan minum seenaknya tanpa mau berkarya. la hanya makan tidur, kemudian berjalan-jalan di gunung itu.
Pada suatu
malam timbul niat jahat di benak si Asui. Sifat-sifat bajak laut yang tidak berperikemanusiaan muncul kembali. "Akan kubunuh saja orang tua ini, supaya aku dapat mengambil barang segala miliknya. Kemudian aku akan pergi." Demikian niat yang timbul dalam pikiran si Asui.
Malam itu, ketika sang Datok sedang tidur, si Asui langsung mengambil parang dan mendekat pada datok yang sedang tidur itu. Ketika ia mengayunkan parang ke leher si Datok, orang tua itu terbangun, dan cepat seperti kilat kakinya menendang perut si Asui. Bajak laut Asui terguling-guling keluar gua. Dua buah tulang rusuknya patah. Sedangkan parang yang ada di tangannya terlepas entah ke mana. Keesokan harinya Asui minta ampun pada orang tua itu. Sang Datok mengampuninya, dan Asui berjanji tidak akan mengkhianati Datok. Asui masih tetap bersamanya.
Pada suatu hari, sang Datok bersama Asui pergi berjalan-jalan. Mereka menemukan buah durian tiga buah. Buah durian itu mereka bawa pulang ke gua. Di gua, Datok membagi durian itu sambil berkata: 'Ini sebuah yang paling besar untukmu Asui. Yang sebuah ini untukku. Sebuah lagi kita simpan". Asui diam saia. Ia langsung membelah duriannya. Dalam tempo singkat duriannya hanya tinggal kulitnya yang berduri itu. Biji durian itu habis dikunyah atau ditelannya. Tengan malam, ketika sang Datok sedang tidur, diam-diam Asui mengambil buah durian yang disimpan si Datok. Buah durian itupun habis dilalapnya. Kulitnya dibuang jauh-jauh.
Keesokan harinya Datok mencari buah durian itu. Ia menanyai si Asui. Asui mengatakan tidak tahu. Sang Datok memperlihatkan kesaktiannya menciptakan buah-buahan. Maksudnya agar si Asui mau mengaku dan tidak berbohong. Tetapi ketika ditanyai lagi, Asui tetap mengatakan tidak tahu. "Baiklah," kita si Datok.
Keesokan harinya, pada suatu kesempatan, sang Datok berkata kepada si Asui: "Asui", katanya. "Saya mempunyai sebatang emas murni". Mendengar kata emas itu mata si Asui bersinar-sinar. Kemudian si Datok melanjutkan: "Emas ini akan saya bagi tiga dengan cara memotongnya tiga bagian. Sepotong saya berikan kepadamu, dan sepotong Iagi untuk saya."
Si Asui menyela. "Lalu yang sepotong lagi untuk siapa?"
"Untuk orang yang mencuri buah durian itu", jawab sang Datok.
Dengan cepat si Asui berseru: "Sayalah yang mengambil buah durian itu. Berikanlah emas yang sepotong itu kepada saya".
Si Datok mulai jengkel dengan tingkah laku Asui yang jahat dan pembohong itu. Ia ingin agar si Asui segera pergi dari tempat itu. Oleh karena itu, si Datok lalu berkata: "Aku akan berikan semua emas itu kepadamu bila engkau akan meninggalkan tempat ini. Emas itu dapat menjadi bekalmu di perjalanan."
"Besok saya akan berangkat dari sini, kata si Asui. Keesokan harinya ia benar-benar berangkat. Dan si Datok memberikan emas itu semuanya kepada Asui. Bukan main girangnya hati Asui mendapatkan emas itu. Ia pegi tanpa mengucapkan terima kasih kepada sang Datok.
Setelah keluar dari gua itu, ia menuruni gunung Poteng, dan berjalan menuju arah utara ke daerah Paloh sekarang. Ketika ia tiba di ujung tanjung, ia bertemu dengan kedua temannya, si Liong dan si Tek Wan. Mereka berkawan kembali.
Tetapi ketika si Liong dan Tek Wan mengetahui bahwa Asui membawa emas, mereka memaksa Asui untuk membagi emas itu. Karna takut kepada Liong dan Tek Wan. Asui berjanji akan membagi emas tersebut.
Akhirnya Asui mendapat suatu akal agar emas itu tidak dibagi. Ia berpura-pura pergi membeli makanan untuk bertiga.
Dalam hatinya ia bertekad: "Sebaiknya makanan ini saya bubuhkan racun. Biarkan mereka makan duluan. Begitu mereka makan, mereka langsung mati, karena racun yang dibubuhi itu racun yang keras.
Sebaliknya, ketika Asui sedang pergi membeli makanan, Liong dan Tek Wan menyusun rencana. Mereka telah mufakat, begitu Asui datang langsung mereka bunuh. Dengan demikian emas itu mereka miliki berdua.
Demikianlah ketika Asui tiba dari membeli makanan, langsung mereka serang dan mereka bunuh. Asui mati terkapar. Liong dan Tak Wen tertawa terbahak-bahak, karena mereka akan memiliki emas itu.
Kemudan mereka melahap makanan yang dibawa oleh si Asui. Belum sempat habis makanan tersebut, Liong dan Tek Wan pun mati terkapar di tempat itu karena makan racun yang berbisa yang dibubuhkan oleh si Asui. Ketiga bajak laut itu semuanya mati karena rakus harta. Tinggallah emas itu di tempat tersebut menjadi harta karun. Hingga sekarang tidak ada di antara penduduk yang mendapatkannya.
Menurut penuturan orang-orang tua, sang Datok yang tidak diketahui namanya, sering membela petani dan nelayan di daerah itu dari serangan bajak laut. Selama orang tua itu masih hidup, tidak ada bajak laut yang berani mengganggu penduduk di daerah Tanjung itu. Itulah sebabnya tanjung tersebut dinamai "TANJUNG DATUK" oleh penduduk.
"Cerita Rakyat Dari Kalimantan Barat Jilid 2" oleh Syahzaman 

Pesan Moral yang terkandung dalam cerita di atas adalah kita tidak boleh jadi orang yang suka berbohong karena sifat pembohong itu tidak baik. Cerita ini memberikan pembelajaran kepada kita agar tidak berkelakuan buruk seperti si Asui dan kawannya itu. Kita juga tidak boleh tamak dan loba terhadap harta karena tamak akan harta dapat menimbulkan bala bencana. Kita boleh mengumpulkan harta, tetapi tidak boleh serakah seperti bajak laut itu.
Sumber: misterpangalayo.com